Minggu, 22 Maret 2009

KANKER

Mie Instan Menyebabkan Kanker?
Para penggemar mie instan, pastikan anda punya selang waktu paling tidak tiga hari setelah anda mengkonsumsi mie instan jika anda akan mengkonsumsinya lagi.

Informasi dari seorang dokter, "Keluarga kami berhenti mengkonsumsi mie instan sejak lebih dari lima tahun yang lalu setelah mengetahui tentang adanya lilin yang melapisi mie instan tersebut."

Lilin bukan saja melapisi stereoform tetapi juga melapisi mie instan itu sendiri. Itu Sebabnya mengapa mie instan tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak.

Jika kita perhatikan mie china yang berwarna kuning yang biasa ditemukan di pasar, dari hasil pengamatan, mie yang belum dimasak tersebut akan terlihat seperti berminyak.

Lapisan minyak ini akan menghindari lengketnya mie tersebut satu dengan lainnya.

Mi Wonton yang masih mentah biasanya ditaburkan tepung agar terhindar dari lengket. Ketika tukang masak akan memasak mie, dia memasaknya pertama-tama dalam air panas, kemudian dibilas/ditiriskan dengan air dingin sebelum dimasak dengan air panas lagi.

Memasak dan meniriskan dengan cara ini akan dapat menghindari lengketnya mie tersebut satu sama lainnya. Tukang masak memberikan minyak dan saos pada mi tersebut agar tidak menjadi lengket ketika akan dikonsumsi secara kering (tanpa kuah).

Aturan masak dalam membuat Spaghetti (mie italy) akan dibutuhkan minyak dan mentega yang ditambahkan terlebih dahulu pada air rebusan Spaghetti untuk menghindari lengketnya pasta tersebut.

Ada seorang aktor pada beberapa tahun yang lalu, karena begitu sibuknya dalam berkarir sehingga tidak punya waktu lagi untuk memasak, sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mie instan setiap hari. Akhirnya dia menderita kanker.

Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam mie instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita memerlukan waktu lebih dari dua hari untuk membersihkan lilin tersebut.

Ada seorang pramugari Singapore Air yang setelah berhenti dan kemudian menjadi seorang ibu rumah tangga, tidak memasak tetapi hampir selalu mengkonsumsi mie instan setiap kali dia makan. Kemudian akhirnya menderita kanker dan meninggal karenanya.

ABG pun bisa terkena kanker tulang
Osteosarkoma, kependekan dari osteogenik sarkoma, hanyalah satu dari keluarga besar tumor dan kanker tulang yang jumlahnya puluhan. Repotnya, gejala semua penyakit itu hampir mirip-mirip. Sekarang ini diperkirakan ada 53 tumor tulang dan 21 kanker tulang. Di namakan osteo (tulang) dan sarcoma (kanker jaringan ikat) karena merupakan kondisi beberapa sarkoma yang timbul di sekitar tulang.

Yang perlu diwaspadai dari osteosarkoma adalah kebanyakan menyerang anak-anak usia delapan sampai belasan tahun, meski bisa juga muncul pada usia 50-70 tahun. Anak lelaki atau perempuan peluang terkenanya sama, tapi semakin bertambah umur, risiko akan meningkat pada anak lelaki.

Sampai detik ini para ahli belum bisa menjawab apa peyebab pastinya. Diduga kecepatan pertumbuhan tulang selama masa remaja turut memberi andil, meski proses persisnya masih menjadi misteri. Situasi itu diperparah dengan faktor-faktor risiko, seperti terpapar radiasi sinar X dan adanya kelainan DNA pada tulang, yang terjadi pada kanker mata anak-anak (retinoblastoma), pertumbuhan sel tulang abnormal (displasia tulang), sindrom Li Fraumeni atau sindrom Rothmund Thomson.

Awalnya tumor atau "daging tumbuh" tidak terasa sakit atau mengganggu, hingga banyak orang cenderung meremehkannya. Tapi ketika mulai muncul rasa nyeri tak terperi, biasanya penderita akan panik mencari pertolongan, termasuk ke dukun pijat.

Nyeri yang dirasakan penderita osteosarkoma sepertinya memang berhubungan dengan tulang. Makanya tak heran kalau kebanyakan dari kita kemudian lari ke dukun pijat. Apalagi bila pada lokasi nyeri pernah terjadi kecelakaan kecil atau terkilir ketika berolahraga. Penderita mengira keseleonya kambuh lagi dan minta dipijat.

Selama beberapa waktu, mungkin keluhan akan hialng, tapi tiba-tiba rasa sakit itu bertambah parah dan terjadi pembengkakan. Ada rasa panas yang menjalar dari kulit ke tulang. Bagian tubuh yang terkena juga semakin terasa sulit digerakkan. Misalnya terjadi di kaki sehingga jalan akan pincang. Nah, jika semua gejala-gejala tadi muncul, jangan tunda lagi berobat ke spesialis ortopedi.

7 mitos keliru seputar kanker

1. Pria bebas kanker payudara

Kanker payudara juga wajib diwaspadai pria. Penelitian medis menunjukkan pria tetap berisiko terkena kanker payudara karena pria juga memiliki kelenjar susu di sekitar puting mereka. Meskipun memiliki tubuh yang kurus ataupun badan yang kekar, tak jarang pria tetap memiliki risiko terkena kanker payudara. Karena kelenjar susu pada pria lebih sedikit ketimbang wanita, risiko terkena kanker payudara memang lebih kecil. Namun bukan berarti kemungkinan tersebut bisa diabaikan begitu saja.

2. Ponsel dan laptop sebabkan kanker

Beberapa tahun lalu seseorang pernah menuntut perusahaan ponsel karena mereka menduga gelombang radio dan elektromagnetik mengakibatkan ia menderita kanker otak. Semua media heboh akan berita tersebut. Namun beberapa bulan kemudian ilmuwan yang melakukan penelitian mendalam pada kasus ini mengumumkan bahwa penggunaan ponsel tidak memicu terjadinya kanker otak. Namun berita penelitian tersebut sepertinya kurang tersebar luas. Pada survey yang dilakukan Discovery Health, 30% orang Amerika masih percaya ponsel bisa memicu timbulnya kanker. Jangan percaya akan mitos ini. Berbicara lama di ponsel mungkin saja membuat anda pusing tapi tak ada bukti yang kuat kalau penggunaan ponsel bisa memicu timbulnya kanker otak.

3. Bebas Rokok, Bebas Kanker Paru

Walau tidak merokok, bukan berarti anda bebas dari udara yang meracuni paru-paru. Seperti dikutip Askmen, Kamis (23/2/2006), risiko udara meracuni paru anda memang tidak terlalu besar. Yang lebih berbahaya ketimbang menghirup polusi adalah orang-orang di sekitar perokok alias perokok pasif.

Menurut Discovery Health, 87% kanker paru-paru disebabkan oleh kebiasaan merokok. Untuk non perokok yang hidup dengan perokok, risiko terkena kanker paru-paru meningkat 30% dibanding dengan yang hidup dengan non perokok.

4. Pembasmi serangga bisa membunuh manusia

Serangga bisa datang kapan saja dan anda tak bisa menolak untuk membasminya setiap kali mereka mengganggu. Bahan kimia yang terdapat pada obat pembasmi serangga bisa membunuh kecoa dengan mudah, tapi bukan berarti akan berlaku sama kepada anda. Dalam sebuah penelitian ditemukan, semprotan yang intensif pada tikus dipercaya dapat menyebabkan kanker pada tikus tersebut. Namun selama anda tidak terus menerus berhubungan dengan pembasmi serangga secara intensif, tak perlu khawatir terkena risiko kanker. Bahan yang terkandung dalam semprotan obat serangga memang ada hubungannya dengan penyakit kanker. Tapi walaupun anda berlaga menyemprotkan pembasmi serangga layaknya agen Ghostbuster anda tak perlu khawatir terkena penyakit kanker karenanya. Intinya, gunakan pembasmi serangga sepatutnya, sesuai dengan petunjuk keamanan di kemasan, tak perlu takut pembunuh serangga juga akan membunuh anda.

5. Operasi bisa menyebarkan kanker

Mencongkel tumor dengan pisau biasa memang bisa dengan mudah menyebarkan kanker ke darah, tapi menjalani biopsi di dokter yang berpengalaman tidak akan membuat anda mengalami hal yang demikian. Dokter bedah telah memahami teknik dan proses pengangkatan tumor atau kanker tanpa membuat penyakit anda lebih parah. Operasi tumor atau kanker dapat menyelamatkan nyawa. Jadi jangan takut untuk mengikuti anjuran dokter untuk operasi.

6. Kanker penyakit bawaan keluarga

Kanker payudara dan kanker usus bisa saja jadi penyakit yang bersifat keturunan. Namun tidak mutlak anda akan terkena kanker jika keluarga anda ada yang mengidap penyakit tersebut. Kanker disebabkan oleh banyak hal, bisa terpicu karena faktor genetik, perilaku tidak sehat, dan berbagai sebab lain yang masih misterius. Jika keluarga anda ada yang terkena kanker memang kemungkinan anda terkena penyakit itu lebih besar ketimbang orang yang tidak memiliki keluarga terkena kanker. Namun bukan berarti jika ayah anda terkena kanker usus berarti anda juga akan mengidap hal yang sama dikemudian hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar